I: Sooty-headed Bulbul
Gambar 1: Cucak kutilang sedang mengeringkan bulu (Mutia Rahmawati, 2015 |
Pycnonotus aurigaster atau Cucak kutilang merupakan jenis burung dari
keluarga Pycnonotidae
dengan genus Pycnonotus.
Burung ini dapat ditemukan habitat seperti di pepohonan terbuka, semak, tepi
hutan, vegetasi sekunder, taman, pedesaan, dan perkotaan dengan ketinggian
1.500 mdpl. Cucak kutilang memiliki ukuran tubuh sedang (20cm).
Klasifikasi burung cucak kutilang adalah:
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Passeriformes
Familia : Pycnonotidae
Genus : Pycnonotus
Species : Pycnonotus aurigaster
Ciri-ciri yang menarik dari burung cucak kutilang adalah adanya topi
hitam di atas kepalanya, memiliki tunggir keputih-putihan, tungging kuning
jingga, dagu dan kepala atas hitam, kerah tunggir dada dan perut putih, sayap
hitam, ekor coklat, iris merah, paruh dan kaki berwarna hitam. Selain itu cucak
kutilang juga memiliki suara yang indah. Kicauannya nyaring seperti “cuk-cuk” dan “cang-kur” yang diulangi
cepat.
Cucak kutilang hidup berkelompok yang aktif dan selalu bernyanyi. Cucak
kutilang biasanya memangsa beberapa serangga contohnya semut dan belalang.
Selain memakan serangga, cucak kutilang memakan buah kecil seperti cermai. Cucak
kutilang mempunyai sarang yang berbentuk cawan rapi yang terbuat dari ranting,
daun dan serat halus. Biasanya cucak
kutilang berbiak setiap bulan kecuali bulan November, telur cucak kutilang
berwarna kemerah-jambuan halus padat warna ungu dan abu-abu. Cucak kutilang
satu kali berbiak menghasilkan 2-3 butir.
Gambar 2: Cucak kutilang sedang bertengger (Panji B. Surata, 2014) |
Status konservasi Cucak kutilang dalam daftar merah IUCN adalah kurang
mengkhawatirkan (LC) karena masih banyak ditemukan ditempat-tempat
terbuka. Cucak kutilang banyak ditemukan
di Cina Selatan, Asia Tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia),
Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Selatan
dan dijumpai hampir di semua lokasi seperti kebun, tegalan, daerah dekat
perkotaan, pemukiman, kawasan lahan basah, tepi laut, dan hutan sekunder.
Oleh: Dyah Pramudhawardani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar