Elang Brontok (Spizaethus cirrhatus) merupakan raptor besar
anggota suku acciptridae. Elang Brontok mempunyai beberapa fase sehingga
dinamakan Changable Hawk-Eagle. Beberapa subspesies Elang Brontok ditemukan di
utara dan tenggara asia pada area hutan. Elang brontok merupakan satwa langka
yang dilindungi undang-undang karena terancam punah. Elang Brontok mempunyai
kekerabatan dekat dengan Elang Jawa (Spizaetus
Bartelsi).
Klasifikasi
Elang Brontok
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Accipitriformes
Famili: Accipitridae
Genus: Spizaetus
Spesies: Spizaetus cirrhatus
Morfologi
Memiliki bentuk
tubuh berukuran besar (70cm). Bertubuh ramping. Sayap sangat lebar. Ekor
panjang berbentuk bulat. Jambul sangat pendek. Iris kuning sampai coklat. Paruh
kehitaman. Kaki kuning kehijauan. Memiliki fase terang, fase gelap dan fase
peralihan.
- Fase terang: bagian atas coklat abu abu gelap. Bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Setrip mata dan kumis kehitaman
- Fase gelap: seluruh tubuh coklat gelap. Garis hitam pada ujung ekor lain yang coklat dan lebih terang.
- Bentuk peralihan: terlihat pada pola warna coretan dan garis(lebih mirip bentuk terang). Garis-garis hitam pada ekor dan sayap tidak teratur, serta garis-garis hitam pada ekor dan sayap tidak teratur, serta garis-garis coklat kemerahan melintang pada perut bagian bawah, paha dan ekor bagian bawah
- Juvenile: bagian atas coklat keabu abuan. Kepala dan tubuh bagian bawah keputih putihan.
Habitat
Elang brontok dapat
dijumpai di hutan dengan ketinggian 0-1.500 m diatas permukaan laut, tetapi
lebih sering dijumpai pada habitat
dengan ketinggan 2.200 m. Selama setahun sepasang elang brontok akan menempati
satu kawasan yang sama walaupun mereka tidak berburu bersama. Pada saat
memasuki usia remaja, elang brontok akan pergi dari daerah orang tuanya.
Penyebaran
Elang Brontok dapat
dijumpai di utara dan tenggara asia, India, Sri Lanka, Pulau Andama, Filipina,
Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Sunda Besar.
Perilaku
Elang Brontok berburu
di hutan terbuka dan mangsa yang diburu burung, ayam, mamalia kecil, ular, dan
kadal. Elang Brontok memilih daerah yang
rendah seperti pagar atau di ranting pohon. Elang Brontok termasuk hewan
homoiotermis, sehingga mampu mempertahankan suhu tubuh tetap stabil tanpa
terpengatruh suhu lingkungan. Elang Brontok pada resting bertujuan untuk
memulihkan energi setelah melakukan aktivitas, dan sebagai bentuk pengaturan
laju metabolisme tubuh. Pada saat suhu lingkungan meningkat, perilaku diam
bertujuan untuk mengurangi penguapan cairan tubuh akibat terik matahari, dan
saat suhu lingkungan menurun, berdiam diri dilakukan untuk menghambat
pengeluaran panas ke lingkungan.
Elang Brontok tidak
memiliki gigi untuk memecah makanan secara fisik, sehingga mangsa dicabik
terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil sebelum ditelan. Burung
pemangsa pada umumnya mempunyai usus relatif pendek dan sederhana, sehingga
proses pencernaan berlangsung cepat( ± 4 jam). Aktivitas membersihkan anggota
tubuh seperti sayap, dada, dan perut dilakukan dengan menggunakan paruh. Menggaruk
kepala dengan menggunakan kuku. Sedangkan membersihkan paruh dilakukan dengan
menggesekan paruh pada kayu. Membersihkan paruh biasanya dilakukan setelah
makan, untuk menghilangkan sisa makanan yang menempel pada paruh. Aktivitas
soaring dilakukan dengan merentangkan sayap, menghadap atau membelakangi
matahari. Burung memiliki kelenjar uropygial di bagian pangkal ekor untuk
memproduksi minyak, yang dikeluarkan dengan cara menekankan paruh ke pangkal
ekor. Minyak ini kemudian dibubuhkan pada bulu saat membersihkan tubuh sehingga
bulu burung terlihat bersih, segar dan tahan terhadap air.
Reproduksi
Reproduksi Elang
Brontok tidak menggunakan tarian langit seperti raptor lainnya, tetapi
menggunakan teriakan dan panggilan. Musim berbiak pada November-Mei di utara
india dan Januari dan Februari di kakigunung himalaya. Sarangnya terbuat dari
ranting dan tumpukan daun, dan biasa diletakkan di percabangan pohon. Satu
telur putih berbintik kemerahan di inkubasi selama 35-44 hari. Fledging selama
65-70 hari.
Resource :
Hadi Pasito,
Wahyu Prihatini dan Moerfiah. 2014. Perilaku Harian Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus)
Di Pusat Penyelamatan Satwa Cikanaga, Sukabumi. Universitas Pakuan.
Sbc. 2009. Semarang.Bird.Web. Http://Bio.Undip.Ac.Id/Sbw/Spesies/Sp_Elang_Brontok.htm. Diakses
Pada Tanggal 27 Maret 2017
The Eagle Directory.
2011. Crested Hawk Eagle Nisaetus
cirrhatus. Http://www.Eagledirectory.Org/Species/Crested
Hawk Eagle.htm. Diakses Pada Tanggal 27
Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar