Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk merupakan suatu kawasan
wisata hutan yang cukup populer karena keindahan pemandangannya yang dilengkapi
oleh ragam jenis tanaman mangrove yang menyusun hutan ini, sehingga biasa disebut
dengan hutan mangrove. Kawasan ini menjadi salah satu kawasan yang sangat
menarik untuk dikunjungi khususnya bagi para bird watcher, karena didalamnya terdapat beragam jenis burung. Oleh
karena itu, anggota BBC Ardea memutuskan
untuk melakukan pengamatan burung di kawasan tersebut.
Kami melakukan kegiatan pengamatan burung di TWA Angke Kapuk
pada tanggal 29 Oktober 2017. Hanya difasilitasi dengan menggunakan binokuler
dan tabulasi data, kami mengamati dan mencatat beragam jenis burung yang diawali
dari atas Menara yang telah disediakan khusus untuk pengamat burung, sehingga
kami bisa lebih mudah mengamati berbagai jenis burung dari atas Menara tersebut.
Selain itu, kami tidak hanya mengamati burung dari Menara melainkan kami melanjutkannya
dengan mengelilingi kawasan TWA Angke Kapuk untuk mengamati berbagai macam
jenis burung lainnya.
Dari pengamatan yang dilakukan tersebut, kami berhasil
menemukan 28 jenis burung diantaranya, yaitu Tekukur biasa (Streptopelia chinensis), Trinil pantai (Tringa hypoleucos), Cinenen pisang (Orthotomus sutorius), Kareo padi (Amaurornis phoenicurus), Remetuk laut (Gerygone sulphurea), Koak malam kelabu (Nycticorax nycticorax), Blekok sawah (Ardeola speciosa), Walet linchi (Collocalia linchi), Burung-madu sriganti
(Nectarinia jugularis), Kuntul kecil
(Egretta gazretta), Pecuk-padi hitam
(Phalacrocorax sulcirostris), Cangak
abu (Ardea cinerea), Itik benjut (Anas gibberifrons), Kipasan belang (Rhipidura javanica), Tangkar centrong (Crypsirina temia), Kuntul besar (Egretta alba), Cabai jawa (Dicaeum
trochileum), Burung gereja erasia (Passer
montanus), Cangak merah (Ardea
purpurea), Merbah cerukcuk (Pycnonotus
goiavier), Bondol jawa (Lonchura leucogastroides), Caladi tilik (Picoides moluccensis), Raja udang biru (Alcedo coerulescens), Pecuk ular asia (Anhinga melanogaster), Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), Dara-laut kumis
(Chlidonias hybridus), Kokokan laut (Butorides striatus), Pergam laut (Ducula bicolor).
Berdasarkan jenis-jenis burung tersebut, jenis yang paling
sering dijumpai ialah Pecuk-padi hitam (Phalacrocorax
sulcirostris). Burung tersebut merupakan sejenis burung air yang hampir
selalu ditemukan di dekat air khususnya perairan tawar seperti danau, kolam,
atau muara. Namun, tidak menutup kemungkinan burung tersebut berada sesekali
ditepi pantai. Makanan utama burung tersebut adalah ikan. Oleh karena itu,
burung tersebut paling sering dijumpai di kawasan TWA Angke Kapuk, karena
kawasan tersebut merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat sumber pakan
bagi burung Pecuk-padi hitam.
Terdapat beberapa jenis burung yang kami dapat
dokumentasikan melalui kamera handphone
dengan bantuan binokuler, karena di kawasan tersebut sangat disayangkan dimana
pengunjung tidak diperbolehkan membawa atau menggunakan kamera DSLR secara
bebas, kecuali dengan membayarnya dengan harga yang cukup mahal. Oleh karena
itu, kami hanya memanfaatkan binokuler untuk mengamati beragam jenis burung
didalamya.
Berikut gambar jenis-jenis burung yang kami dapat dokumentasikan
melalui kamera handphone dengan
bantuan binokuler:
Penulis : Mutia R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar