Melihat Bukti Nyata Ancaman Sampah Terhadap Burung

Burung Kuntul Kecil setelah dibebaskan dari jebakan sampahnya



Kita sering mendengar bahwa polusi sampah merupakan salah satu ancaman yang harus dihadapi oleh burung karena manusia yang tidak bertanggung jawab yang semakin merusak bumi ini serta penghuni didalamnya. Memang benar bahwa sampah yang dibuang ke laut memiliki dampak negatif terhadap burung-burung yang memanggil hamparan air asin ini rumahnya. Laporan dari UN (United Nations) pada tahun 2016 menyebutkan bahwa sekitar 800 jenis hewan laut, termasuk berbagai jenis burung air terancam teracuni oleh sampah mikroplastik yang ditelan atau tercekik dan tersangkut oleh jaring atau karung plastik. Banyak juga foto-foto yang tersebar di internet menampilkan burung seperti camar yang sudah mati dengan perutnya yang berisi banyak sampah. Secara pribadi, penulis sering membaca artikel atau melihat foto-foto seperti itu, namun tidak ada yang lebih meresahkan daripada melihat hal tersebut secara langsung pada pertama kalinya. 


Sebagai bagian dari kegiatan BBC “Ardea” untuk mengamati burung migrasi, penulis dan beberapa anggota BBC “Ardea” lainnya mendatangi Pantai Marunda untuk melakukan pengamatan dan mengambil data dari banyaknya burung yang mendatangi atau melewati Indonesia setiap tahunnya dalam perjalanan migrasi mereka. Ketika sampai disana, kami melihat beberapa jenis burung yang biasa terlihat di kawasan tersebut seperti Dara-laut tiram (Gelochelidon nilotica) dan Dara-laut kumis (Chlidonias hybrid). Namun ditengah berjalan sambil meneropong menggunakan binocular atau mencatat data di tabulasi, kami melihat hal yang janggal. Seekor kuntul kecil (Egretta garzetta) yang diam di dekat seorang nelayan yang sedang menguraikan jaring pancingnya yang kusut. Sangat jarang kami melihat burung yang betah di dekat seorang manusia, sehingga awalnya kami berpikir bahwa kuntul tersebut sedang mencari makanan dari sisa hasil tangkapan si nelayan, namun semua pertanyaan terjawab ketika melihat salah satu kaki kuntul tersebut yang tersangkut kumpulan tali dan sampah plastik. Tentunya perhatian kami berpaling dari burung-burung yang terbang bebas ke burung malang ini.


Tidak hanya kami yang perhatiannya terpaku pada burung ini, seorang bapak dan keluarganya juga menonton burung yang berwarna putih ini. Sejujurnya, sampai saat ini kami pun tidak tahu apakah kuntul ini benar-benar tersangkut sampah atau sengaja diikat oleh nelayan tersebut. Kami mencoba bertanya kepada nelayan tersebut namun dia menghiraukan kami. Apapun alasannya, kami harus membebaskan burung ini. Jika tidak, ada kemungkinan burung ini bisa mati kelaparan atau dimangsa oleh kucing-kucing yang terlihat mengintai sekitar pantai. Salah satu dari kami dengan sigap langsung mendekati kuntul dan melihat lebih dekat sampah yang tersangkut di pergelangan kaki dari burung air tersebut. Pada awalnya kami bingung untuk mencari cara untuk membebaskan kuntul ini, namun kemudian kami bisa membebaskan kuntul dengan cara memotong tali yang melingkari pergelangan kaki kuntul. Akhirnya kuntul tersebut bebas dari perangkapnya dan mengambil beberapa langkah sebelum menatapi kami selama beberapa saat. Penulis menganggap ini sebagai cara kuntul itu berterima kasih kepada kami karena telah memberikannya kesempatan untuk terbang bebas lagi. Kemudian kami melanjutkan pengamatan dengan rasa senang karena bisa membantu seekor burung yang terperangkap. 



Burung Kuntul Kecil setelah dibebaskan dari jebakan sampahnya 




Cerita ini kami harap dapat menunjukkan betapa pentingnya kita dalam mengurangi produksi sampah sehari-hari, tidak membuang sampah sembarangan dan mendukung kebijakan pemerintah ataupun perusahaan yang bisa mengarah terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik. Kuntul kecil tersebut merupakan satu dari ribuan burung yang tersangkut sampah, sayangnya tidak semua cerita dari burung-burung tersebut berakhir dengan bahagia. Kebanyakan burung tersebut akan mati tercekik dan keracunan ketika menelan sampah atau mati kelaparan karena sampah yang tersangkut di paruhnya atau kakinya mengakibatkan mereka tidak bisa mencari makanan. Sehingga untuk membantu burung-burung ini, tidak harus melakukan apa yang kami lakukan, tidak setiap hari kalian akan bertemu oleh burung yang tersangkut sampah, namun kalian bisa berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan sampah di kawasan pantai atau mangrove sehingga mengurangi kemungkinan burung terbelit dan terjera oleh sampah kita.




Sumber :


Penulis: Muhamad Azriel dan Aditya Nurrahma Badri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar