Hi ! I'm Anhinga melanogaster

Sumber : birdsoftheworld.org

Hai, perkenalkan nama jelek saya Ainaya Nurfadila. Nama bagus saya di BBC “Ardea” adalah Anhinga melanogaster atau Pecuk Ular Asia.

Asal usul nama saya yaitu kata anhinga berasal dari bahasa suku Tupi di Brazil yang berarti burung Iblis atau burung ular. Sedangkan melanogaster berasal dari kata Yunani melan atau melas yang berarti hitam atau gelap dan gaster yang berarti perut. Jadi Anhinga melanogaster berarti burung ular berperut hitam.

Klasifikasi ilmiah saya adalah sebagai berikut: Kingdom: Animalia; Phylum: Chordata; Class: Aves; Ordo: Suliformes; Familia: Anhingidae; Genus: Anhinga; Species: Anhinga melanogaster (Pennant, 1769).

Orang Inggris menyebut Pecuk-ular Asia dengan nama Darter karena gerakan paruh burung ini saat menusuk mangsa mirip dengan gerakan anak panah yang melesat mengenai sasaran.

Saya merupakan jenis burung pemakan ikan yang memiliki habitat di genangan air luas, danau, sungai besar. Persebaran saya berada di India, Asia Tenggara, Filipina, Sunda Besar, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Habitat saya diperairan tawar seperti danau, sungai-sungai besar, rawa-rawa dan daerah estuaria yang dalam. Saya dapat ditemukan mulai dari kawasan pesisir sampai daerah perairan di pegunungan dengan elevasi hingga 1.200 mdpl.

Saya dapat berburu dengan membenamkan seluruh tubuhnya di bawah air. Berenang perlahan menggunakan kaki berselaput renang yang lebar. Hanya bagian kepala dan leher yang muncul di permukaan.

Leher saya memiliki struktur yang istimewa. Vertebrae ke 7, 8 dan 9 membentuk lekukan elastis dengan lapisan otot yang tebal. Sehingga saya dapat berburu dengan cara menombak tubuh mangsanya menggunakan paruh runcingnya yang kuat.

Saat berburu, saya mengejar mangsanya secara perlahan-lahan. Kadang-kadang, ikan ini akan diam di tempat, menunggu ikan naik ke permukaan. Jika target sudah berada dalam jarak tembak, sayaakan menekuk lehernya ke belakang untuk mendapatkan awalan dan kemudian dengan kecepatan penuh menusuk tubuh mangsanya menggunakan paruhnya.

Kuatnya tusukan paruh yang runcing membuat bagian perut mangsanya jebol seketika. Ikan yang menjadi korbannya pun akan menggelepar, meronta sekuat yang ia bisa.

Kemudian saya mengeluarkan mangsanya yang tak berdaya keluar dari air. melempar mangsanya ke udara dan menangkap kembali dengan paruhnya. Hal ini bertujuan untuk memposisikan bagian kepala mangsanya agar mengarah ke lubang mulut sebelum menelannya bulat-bulat.

Berendam lama di dalam air membuat bulu saya menjadi basah sehingga tidak dapat terbang jauh. Untuk mengatasi hal ini, saya akan bertengger di atas batu-batu besar di tepi perairan atau di cabang-cabang pohon mati untuk berjemur dengan membentangkan sayapnya.

Pada periode tertentu setelah musim kawin, saya akan mengalami pergantian bulu yang ditandai dengan rontoknya bulu-bulu lama termasuk bulu sayap. Hal ini menyebabkan saya kehilangan kemampuan terbang sehingga rentan terhadap serangan predator seperti elang. Untuk menyelamatkan diri, burung ini biasanya akan melompat dan menyelam ke dalam air.

Umumnya saya bersarang di pohon-pohon yang dikelilingi perairan bersama jenis burung air lainnya. Sarang terbuat dari potongan ranting kering yang diletakkan di antara cabang-cabang pohon. Masa berbiak umumnya berlangsung selama musim hujan.  Satu sarang berisi telur antara 3-6 butir berwarna hijau kebiruan dengan bintik-bintik kapur berwarna putih.

Jika anak burung yang berada di sarang terancam predator, maka secara naluriah anak burung akan keluar dari sarang dan langsung terjun ke dalam air untuk menyelamatkan diri. Inilah sebabnya mengapa saya membangun sarang di atas pohon yang dikelilingi air atau dekat dengan air.

Manakan favorite saya adalah Ikan. Ikan adalah mangsa utama saya, namun saya juga memangsa berbagai jenis amfibi, reptil, moluska, krustasea, echinodermata dan serangga. Beberapa bagian tumbuhan seperti daun, biji-bijian dan kacang-kacangan, juga dimakan tetapi dalam jumlah sedikit.

Saya termasuk jenis burung yang dilindungi oleh pemerintah berdasarkan lampiran Permen KLHK Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Berkurangnya populasi dan konversi habitat menyebabkan burung ini juga dikategorikan hampir terancam (Near Threatened atau NT) oleh IUCN.  Tidak termasuk dalam daftar Appendix CITES.

Referensi:

http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/08/burung-pecuk-ular-anhinga-melanogaster.html

https://www.greeners.co/flora-fauna/pecuk-ular-asia-si-leher-panjang-yang-mampu-menyelam/

https://www.idntimes.com/science/discovery/ina-suraga/fakta-pecuk-ular-c1c2/7


Oleh     : Ainaya Nurfadila

Editor   : Tim Infokom 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar