KEANEKARAGAMAN BURUNG DI PULAU RAMBUT SAAT PELANTIKAN


Pada 5 Agustus 2023 Biological Bird ClubArdea” mengadakan perjalanan ke Pulau Rambut sebagai rangkaian acara dari pelantikan calon anggota baru. Kegiatan ini merupakan momen bagi calon anggota untuk merasakan pengamatan di hutan kawasan pesisir, serta menerapkan ilmu yang dipelajari seputar burung. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mendata keanekaragaman, dan jumlah populasi dari berbagai jenis burung yang ditemui.

Perjalanan kami tempuh selama 2 jam dengan tujuan Tanjung Pasir, kemudian dilanjut menggunakan kapal dengan tujuan Pulau Untung Jawa. Saat di perjalanan menuju Pulau Untung Jawa, kami bertemu dengan sekumpulan burung Cikalang yang berbaris rapi di atas bambu membuat kami terkesan dengan ukuran dan jumlahnya. Untuk kami, ini merupakan hal baru dalam pengamatan burung karena merupakan kali pertama kami mengamati burung laut yang tentunya memiliki ukuran yang amat besar. Setelah kami mendokumentasikan burung tersebut, kami melanjutkan kembali perjalanan menuju Pulau Untung Jawa.

Suasana saat pengamatan burung © Ananda Qotrunnada 

Hari berikutnya kami berangkat ke suaka marga satwa pulau rambut, di sana kami di sambut dan di berikan arahan oleh penjaga pulau dan pihak BKSDA. Setelah arahan yang di berikan kami di pandu oleh mamang untuk dapat melakukan pengamatan. Pengamatan kami melalui 2 jalur yaitu jalur hutan dan jalur pesisir pantai. Terdapat momen menarik bagi kami saat melakukan pengamatan melalui jalur hutan, saat kami baru masuk ke jalur hutan kami menemukan sarang burung yang didalamnya terdapat telur dan si waktu yang bersamaan juga kami melihat seekor elang laut perut putih atau Haliaeetus leucogaster, yang terbang tinggi melintasi pesisir. Saat pengamatan, kami menemukan beberapa jenis burung. Ketika di sekitar pantai, kami melihat sekumpulan burung kuntul kecil yang sedang terbang beriringan sekitar 35 ekor dari arah hutan pantai. Kemudian, ditemukan pula seekor gajahan dan bangau bluwok yang berada di dekat perairan dangkal dan tenang. Pada bagian pemecah ombak, kami menemukan trinil pantai. Saat di dermaga, kami menemukan kokokan laut yang sedang mencari makan. Kami menyusuri hutan hingga berjumpa dengan kucica kampung dan beberapa kekep babi. Selain itu, kami juga bertemu dengan maskot dari kelompok studi kami, yaitu Ardea cinerea atau cangak abu, serta kerabat dekatnya yaitu cangak merah (Ardea purpurea).

Calon anggota mengidentifikasi burung yang ditemukan © Ananda Qotrunnada

Cuaca selama pengamatan cenderung cerah sampai cerah berawan, sehingga cukup banyak jenis burung yang dapat kami lihat secara langsung. Vegetasi yang mendominasi pulau ini, terdiri dari berbagai jenis pohon, seperti pohon bakau (Rhizophora mucronata), bola-bola (Xylocarpus granatum), waru (Hibiscus tiliaceus), kepuh (Sterculia foetida), dan jenis lainnya. Meskipun cuaca dan vegetasi yang tidak terlalu rapat memudahkan kami melihat burung, tetapi ada beberapa jenis burung yang hanya dapat kami dengar saja suara ciri khasnya, seperti burung cekakak (Todirhampus sp.), kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis), dan cabak maling (Caprimulgus macrurus) yang terdengar pada siang menjelang sore hari di hutan bagian dalam.

Total jenis burung yang ditemukan selama pengamatan di Pulau Rambut, terdapat 23 jenis dari 17 famili. Beberapa jenis yang mampir untuk bermigrasi, ada bangau bluwok (Mycteria cinerea), pecuk-ular asia (Anhinga melanogaster), kuntul kecil (Egretta garzetta), cangak abu (Ardea cinerea) dan cangak merah (Ardea purpurea). Di antara total jenis burung yang ditemukan, 18 jenis di antaranya tergolong Least Concern dan satu tergolong Near Threatened, dalam status konservasi IUCN Red List. Di antara 20 spesies yang tercatat, terdapat satu jenis burung yang tergolong dalam appendix I dalam CITES, yaitu bangau bluwok yang juga tergolong sebagai burung yang keberadaannya terancam atau Endangered dalam IUCN Red List. Terdapat pula tiga jenis spesies yang cukup sulit untuk diidentifikasi, karena sukar diamati dan minimnya perjumpaan di jalur.

Kemudian calon anggota baru diminta untuk mencari dan  mengidentifikasi burung yang sudah di siapkan oleh panitia. Setelah berhasil mengidentifiksi burung tersebut kami berjalan ke menara pengamatan burung. Di atas kami dapat melihat secara luas Pulau Rambut, namun kita tidak dapat banyak melihat burung yang melintas karena waktu nya kurang tepat yaitu bukan waktu reproduksi nya. Selain melihat bentang pulau rambut di sana kami di lantik dengan pemberian pdl serta atribut BBC “Ardea”. Setelah pelantikan yang telah di lakukan oleh kami lalu kami bergegas kembali ke Pulau Untung Jawa untuk istirahat. 

Pemberian simbolis saat pelantikan © Ananda Qotrunnada

Indahnya keanekaragaman satwa burung di Pulau Rambut, mengingatkan kami untuk terus menerus menyayangi dan melestarikan alam demi keberlangsungan hidup flora fauna di habitatnya. Cerita ini jangan hanya berhenti dikamu, ya! Yuk, sebar luaskan pesan konservasi dan lestarikan burung di sekitar kita!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar