Dalam memperingati hari
international biodiversity day tanggal 22 Mei 2018 BBC “Ardea” fakultas biologi
Universitas Nasional mengikuti kegiatan Capture Nature (Capnature) yang
diadakan dalam komunitas Biodiversity Warriors dari yayasan KEHATI. Kegiatan ini
merupakan “geledah” keanekaragaman hayati yang dilakukan di Ruang-ruang Terbuka
Hijau (RTH) di Jakarta dan sekitarnya.
Kota-kota yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu
Jakarta, Bogor, Tarakan, Samarinda, Pontianak, Lampung, Kuningan, dan Padang.
Pelaksanaan di masing-masing kota tersebut diinisiasi dan diselenggarakan oleh
para anggota Biodiversity Warriors di kota-kota tersebut. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap keanekaragaman hayati
Indonesia yang sangat kaya dan diharapkan kegiatan ini juga membuat masyarakat
ikut berperan aktif dalam melestarikan keanekaragaman hayati di sekitarnya.
Untuk wilayah Jakarta, kegiatan Capnature ini dilakukan di
Taman Menteng, Jakarta Pusat. Selain dari BBC “Ardea” kegiatan ini juga diikuti
oleh beberapa partisipan seperti Komunitas Pegiat Lingkungan Jakarta, serta
masyarakat umum. Kegiatan juga diisi dengan Kontes Foto Hidupan Liar (Wildlife
Photography). Jumlah foto dalam kegiatan ini terkumpul sebanyak 51 foto flora dan
satwa liar yang berada di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Pemenang dari kontes
tersebut di raih juara pertama oleh Panji B. Surata Azis dan juara keduanya
oleh Mutia Afianti yang masing-masing merupakan anggota BBC “Ardea” dari
mahasiswa Universitas Nasional fakultas biologi.
Peserta
Capnature melakukan pengamatan flora dan fauna di Taman Menteng, Jakarta. Foto:
KEHATI
|
Dipilihnya Taman
Menteng sebagai lokasi Capnature sendiri memiliki alasan yang kuat dari
Koordinator kegitan tersebut yaitu Ahmad Baihaqi atau biasa disapa Ka Abay
karena lokasi ini merupakan kawasan terbuka hijau yang berada di tengah kota
Jakarta yang memiliki fungsi penting sebagai kelangsungan keanekaragaman hayati
kota yang tersisa dan diperkirakan juga masih banyak jumlah spesies yang masih
bergantung pada hutan kota ini yang belum diketahui oleh masyarakat.
Diketahui luas RTH di
Jakarta dinilai kurang cukup ideal hal ini disebabkan dengan adanya konversi
lahan atau alih fungsi lahan menjadi gedung pencakar langit menurut Ka Abay
sendiri untuk mencapai kota yang ideal, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya
memperbanyak RTH sebanyak 30% dari total wilayah di Jakarta.
Kegiatan ini juga
diharapkan dapat menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk datang ke
taman dan hutan kota disekitarnya serta dimanfaatkan secara positif dan mengetahui keanekaragaman hayati apa saja
yag masih tersembunyi di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar