Burung dapat memberikan pesona tersendiri, seperti keindahan warna, keunikan tingkah laku, keunikan bentuk dan kekhasan bunyi suaranya. Salah satu jenis burung yang unik adalah Pitohui dicrhous, yang pertama kali diketahui beracun oleh Jack Dumbacher seorang peneliti burung pada tahun 1989 di Papua New Guinea. Terdapat 6 jenis pitohui, salah satunya yaitu Pitohui dikromatik (Pitohui dicrhous).
Racun yang dimiliki burung ini, yang disebut batrachotoxin, adalah racun
neurotoksin yang sangat kuat dan berbahaya karena dapa merusak dan menggangu
fungsi sistem saraf. Batrachotoxin yang ditemukan pada burung Pitohui
sebenarnya berasal dari makanan mereka, yaitu kumbang kecil yang mengandung
racun tersebut. Batrachotoxin adalah alkaloid steroid kardio dan neurotoksik
yang sangat kuat yang ditemukan pada spesies kumbang, burung dan katak
tertentu. Batrachotoxin mengikat dan secara permanen dengan saluran
natrium pada sel saraf dan mencegahnya menutup, mengakibatkan kelumpuhan dan
kematian.
Dengan adanya racun yang dimiliki pada burung tersebut bermanfaat sebagai
pertahanan bagi tubuh, mencengah adanya parasit serta sebagai pertahanan bagi
burung dalam pemburuan. Adapun kumbang yang dimakan hooded pitohui adalah Choresine
pulchra, atau dikenal sebagai kumbang nanisani beracun. Kumbang ini juga dimakan oleh burung ifrita bertopi biru (Ifrita
kowaldi). Racun ini tersimpan di kulit dan bulu burung, membuat mereka
beracun jika disentuh atau dimakan. Profesor John Dumbacher dari California
Academy of Sciences, yang telah melakukan penelitian ekstensif mengenai burung
Pitohui, menyatakan bahwa racun ini memberikan perlindungan alami kepada burung
dari predator.
Jika manusia bersentuhan dengan burung Pitohui, efek racun dapat bervariasi
mulai dari iritasi kulit hingga mati rasa. Dalam kasus yang lebih parah, racun
ini bisa menyebabkan gangguan sistem saraf, untuk lama dari dampak tersebut
tergantung pada kondisi tubuh korban.
Burung pitohui dan burung beracun lainnya merupakan contoh dari betapa
beranekaragam-nya burung yang dimiliki oleh negara kita. Pitohui merupakan
burung yang sangat unik. Walaupun jenis ini belum terancam punah karena Pulau
Papua yang masih asri dan belum terjamah, penambangan dan pengembangan lahan
terus berkembang pesat di Papua, yang dapat mengancam habitat burung beracun
ini.
Siapa sangka, burung yang kelihatannya cantik seperti Pitohui ternyata
menyimpan racun yang mematikan. Ini jadi pelajaran buat kita, bahwa alam punya
cara uniknya sendiri untuk melindungi setiap makhluknya. Jadi, tetap hati-hati
dan selalu kagumi keindahan alam dari jauh, ya!
Penulis :
Ananda Qotrunnada
Editor :
Muhamad Azriel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar